Home Khazanah Islam 3 Jenis Api Dalam Islam

3 Jenis Api Dalam Islam

Api menurut sains adalah suatu reaksi kimia (oksidasi) cepat yang terbentuk dari 3 unsur yaitu panas, oksigen dan bahan mudah terbakar yang menGhasilkan panas dan cahaya. Api sendiri secara penggunaannya bisa memberikan manfaat, seperti orang-orang terdahulu yang menggunakan api sebagai media pencahayaan. Bahkan sampai hari ini pun kita masih akan selalu membutuhkan api untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti memasak, membakar sampah atau keperluan lainnya.

Namun api tak selalu mendatangkan manfaat, karena terkadang api juga merusak. Api jika menjalar tanpa pengawasan maka dia bisa membakar apapun disekitranya dan menjadikannya puing-puing debu yang tak tersisa. Sehingga api apabila dimanfaatkan maka dia bermanfaat, namun jika digunakan untuk kejahatan, maka dia sangat mampu untuk menyakiti dan merusak apapun.

Pembagian Api Dalam Islam.

Dalam Islam, setidaknya Api terbagi menjadi 3 Jenis.

1. Api yang Dapat Membakar Dan Memiliki Cahaya serta Memiliki Manfaat.

Api Jenis ini adalah api yang kita jumpai di dunia, dimana api ini dapat digunakan untuk membakar dan dapat digunakan sebagai media pencahayaan. Api dunia ini memiliki manfaat dan bisa dimanfaatkan untuk segala keperluan sebagaimana yang sudah disebutkan diatas, seperti untuk pencahayaan, memasak, ataupun membakar sampah dan hal-hal bermanfaat lainnya.

Manfaat Api ini Allah singgung dalam Firman-Nya,

أَفَرَأَيْتُمُ النَّارَ الَّتِي تُورُونَ * أَأَنْتُمْ أَنشَأْتُمْ شَجَرَتَهَا أَمْ نَحْنُ الْمُنشِئُونَ * نَحْنُ جَعَلْنَاهَا تَذْكِرَةً وَمَتَاعًا لِلْمُقْوِينَ

Maka pernahkah kamu memperhatiakn tentang Api yang kamu nyalakan (dengan kayu)?.  Kamukah yang menumbuhkan kayu itu ataukah Kami yang menumbuhkan?.  Kami menjadikannya (Kayu itu) Peringatan dan bahan yang berguna bagi Musafir (QS Al-Waqi’ah -71-73)

Di ayat ini Allah menjelaskan manfaat-manfaat dari Api itu sendiri, diantara manfaat utama api itu adalah sebagai peringatan.  Imam al-Qurtubi dalam kitab Tafsirnya menerangkan,

يَعْنِي نَارَ الدُّنْيَا موعظة للنار الكبرى

“Maksud dari (peringatan) adalah bahwa api di dunia ini merupakan pelajaran serta peringatan tentang Api yang besar (api neraka)”. (Tafsir al-Qurtubi, 17/221)

Jelaslah bahwa Api dunia, selain bisa membakar, api ini juga menjadi media pencahayaan serta memiliki beberapa manfaat yang bisa digunakan untuk kebutuhan tertentu.

2. Api yang membakar, Tapi tidak memiliki cahaya serta tidak memiliki Manfaat.

Api jenis kedua ini adalah api yang sangat berbeda dari sebelumnya, api ini merupakan Api neraka jahannam. Meskipun sama-sama digunakan untuk membakar, namun api neraka jahannam ini tidak memiliki cahaya, serta sama sekali tidak mungkin untuk mengambil manfaat darinya karena memang Api neraka diciptakan untuk mengazab penghuninya sehingga tidak mungkin mengambil manfaat darinya.

Api dineraka sangat berbeda dengan Api di dunia, hanya sama nama namun berbeda pada hakikatnya. Hal ini dijelaskan oleh rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam dalam sabdanya,

إِنَّ نَارَكُمْ هَذِهِ الَّتِي يُوقِدُ بَنُو آدَمَ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ

“Sesungguhnya Api yang sedang kalian hidupkan ini hanya merupakan bagian kecil dari 70 bagian Api neraka” (HR Bukhari)

Artinya, api dunia yang biasa kita hidupkan mampu membakar kulit, menghanguskan bangunan, membakar hutan dan lainnya panasnya hanya secuil dari pada panasnya Api neraka jahannam. Tentu tidak dapat dibayangkan bagaimana panasnya Api neraka ini, dan wajar saja jika api neraka tidak memilki cahaya karena memang begitu panas sampai tak berwarna.

3. Api Yang Memiliki Cahaya, Namun TIdak Membakar.

Api jenis ini adalah api yang pernah dilihat oleh Nabi Musa alaihissalam  di sebelah bukit ketiika beliau hendak pulang ke mesir untuk menemui keluarganya. Kisah itu Allah abadikan dalam Firmannya,

فَلَمَّا قَضَى مُوسَى الْأَجَلَ وَسَارَ بِأَهْلِهِ آنَسَ مِنْ جَانِبِ الطُّورِ نَارًا قَالَ لِأَهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آنَسْتُ نَارًا لَعَلِّي آتِيكُمْ مِنْهَا بِخَبَرٍ أَوْ جَذْوَةٍ مِنَ النَّارِ لَعَلَّكُمْ تَصْطَلُونَ

”Maka ketika musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan itu dan dia berangkat dengan keluarganya, dia melihat api dilereng gunung. Dia berkata kepada keluragnya, “Tunggulah disini, sesungguhnya Aku melihat Api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari tempat api itu atau membawa sepercik api, agar kamu dapat menghangatkan badan.” (QS al-Qashas : 29)

Dan ternyata Api itu rupanya adalah isyarat dari Allah agar musa mendatanginya kemudian Allah berbicara kepadanya ditempat itu. Dan kejadian itu pula merupakan pengukuhun kerasulan Nabi Musa Alaihissalam.

Api yang dilihat oleh Nabi Musa memilki cahaya, sehingga nabi musa bisa melihatnya dari kejauhan, namun Api ini tidak membakar apapun, ia hanya sebagai tanda dari Allah agar Musa menemui-Nya di tempat itu.

Irsyad Hidayat Lc.
S1- Imam Muhammad Bin Saud Islamic University (LIPIA JAKARTA)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Ahli Quran diDahulukan di Liang Lahat

  Ahli Quran adalah orang yang senantiasa menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidupnya. Menjadi Ahli Quran berarti menjadi orang yang gemar membacanya, menghafalnya dan mentadabburinya dengan...

Menikahi Wanita Nashrani dan Yahudi, Antara Boleh dan Tidak.

Kehalalan laki-laki muslim menikahi wanita ahli kitab itu bukan hal yang mengada-ada, melainkan kesimpulan hukum yang dikemukakan oleh para ulama besar. Bahkan para pendiri...

Cara Imam Asy Syafii dalam Membayar Zakat Fitrah

Imam al Mawardi menyebutkan di dalam kitab al hawi al kabir, ia berkata, فأما زكاة الفطرة فقد قال الشافعي تفريقها بنفسي أحب إلي من أن...

Janin Tidak Wajib Bayar Zakat Fitrah

لا تؤدى الزكاة عن الحبل، وإن ولد له يوم الفطر أو ليلة الفطر فعليه فيه الزكاة "Tidak wajib ditunaikan zakat fitrah untuk bayiyang ada dalam...