Home Khazanah Islam Berbeda Pendapat Bukti Ketidakjelasan Syariat Islam? (Part 1)

Berbeda Pendapat Bukti Ketidakjelasan Syariat Islam? (Part 1)

Tidak memiliki pengetahuan yang cukup akan hakikat perbedaan pendapat dalam masalah agama bisa dibilang menjadi penyebab runyamnya masalah yang menimpa umat Islam akhir-akhir ini. Dan bukan tidak mungkin jika hal ini terus terjadi, persepektif negatif yang ditujukan kepada agama Islam akan semakin santer dikumandangkan oleh musuh-musuhnya.

Akibatnya banyak diantara hudatsaa’ul ahdi bil Islam (orang yang baru memeluk agama Islam) akan merasakan bahwa agama ini susah, tidak jelas, atau bahkan gak sedikit dari mereka yang kemudian murtad hanya karena belum mengetahui hikmah dari perbedaan pendapat ini.

Padahal dalam literatur fikih klasik, beberapa ulama menyebutkan bahwa hal yang semacam ini adalah nikmat dan keutamaan bagi umat Islam yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya. Di awal-awal kitab Jaziilul Mawahib Fii Ikhtilaafil Madzahib misalnya, Imam Suyuti mengatakan :.

اعلم أن اختلاف المذاهب في هذه الملة نعمة كبيرة وفضيلة عظيمة ، وله سر لطيف أدركه العالمون وعمي عنه الجاهلون ، حتى سمعت بعض الجهال يقول : النبي صلى الله عليه وسلم جاء بشرع واحد فمن أين مذاهب أربعة ؟ ..

“Ketahuilah bahwa perbedaan madzhab dalam agama ini adalah nikmat dan keutamaan yang besar. Dan memiliki rahasia tersembunyi yang hanya diketahui oleh orang-orang yang alim dan tidak dilihat oleh orang-orang yang bodoh, sampai aku mendengar sebagian orang bodoh mengatakan : “Nabi SAW datang (diutus) dengan satu syariat saja, lantas dari mana madzhab yang empat?”..

فعرف بذلك أن اختلاف المذاهب في هذه الملة خصيصة فاضلة لهذه الأمة وتوسيع في هذه الشريعة السمحة السهلة ، فكانت الأنبياء قبل النبي صلى الله عليه وسلم يبعث أحدهم بشرع واحد وحكم واحد حتى إن من ضيق شريعتهم : لم يكن فيها تخيير في كثير من الفروع التي شرع فيها التخيير

“Maka disimpulkan bahwa perbedaan madzhab dalam agama ini adalah keutamaan yang hanya diberikan kepada umat ini dan bentuk keluasan syariat yang mudah ini. Bahkan para nabi sebelum nabi SAW ada salah satu diantara mereka yang diutus dengan membawa satu syariat saja dan satu hukum, sampai diantara bentuk kesempitan syariat mereka : tidak adanya pilihan di kebanyakan furu’  mereka yang disyariatkan”.

Shalahuddin Al-Ayyubi Lc.
ليس كل ما في خواطرنا يقال.. وليس كل ما يقال مقصود... وليس كل ما يكتب واقع نعيشه...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Ahli Quran diDahulukan di Liang Lahat

  Ahli Quran adalah orang yang senantiasa menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidupnya. Menjadi Ahli Quran berarti menjadi orang yang gemar membacanya, menghafalnya dan mentadabburinya dengan...

Menikahi Wanita Nashrani dan Yahudi, Antara Boleh dan Tidak.

Kehalalan laki-laki muslim menikahi wanita ahli kitab itu bukan hal yang mengada-ada, melainkan kesimpulan hukum yang dikemukakan oleh para ulama besar. Bahkan para pendiri...

Cara Imam Asy Syafii dalam Membayar Zakat Fitrah

Imam al Mawardi menyebutkan di dalam kitab al hawi al kabir, ia berkata, فأما زكاة الفطرة فقد قال الشافعي تفريقها بنفسي أحب إلي من أن...

Janin Tidak Wajib Bayar Zakat Fitrah

لا تؤدى الزكاة عن الحبل، وإن ولد له يوم الفطر أو ليلة الفطر فعليه فيه الزكاة "Tidak wajib ditunaikan zakat fitrah untuk bayiyang ada dalam...