Mengimani datangnya hari kiamat merupakan tanda baiknya iman seseorang. Dalam banyak ayat dan hadist Allah sudah mewanti-wanti hamba-hambanya tentang hari kiamat, tentunya agar hamba-hambanya mempersiapkan bekal dengan sebaik mungkin serta menyadari bahwa dunia ini hanyalah tempat singgah, bukan tempat tinggal.
Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيهَا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman. (Al-Gafir:59)
Di dalam ayat lain Allah berfirman,
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي
“Mereka bertanya kepadamu tentang Kiamat, ‘Kapankah terjadinya?’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu adalah pada sisi Rabb-ku (Al-A’raf ;187)
Dari dua ayat diatas, dapat diambil beberapa hal penting seputar hari kiamat, diantaranya:
Pertama, Kiamat pasti terjadi
Kedua, Kebanyakan manusia tidak mengimani adanya hari akhir
Ketiga, Tidak ada yang tahu kapan terjadi kiamat kecuali Allah ta’ala.
Namun meskipun hari kiamat Allah tutup serapat-rapatnya dari pengetahuan manusia, Allah turunkan tanda-tanda akan datangnya hari kiamat kepada semua hambanya. Hal ini supaya ketika manusia melihat tanda-tanda tersebut ia akan tersadar bahwa kiamat sudah semakin dekat dan setiap orang punya waktu untuk mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat.
Munculnya Tanda-tanda kiamat ini merupakan rahmat Allah kepada hambanya, bayangkan saja jika kiamat datang dengan tanpa didahului dengan tanda-tanda apapun, maka akan banyak manusia yang mati dalam keadaan lalai karena belum sempat untuk mempersiapkan bekal akhirat.
Tanda-tanda kiamat beragam, ada tanda kiamat kecil dan tanda kiamat besar. Tanda kiamat kecil memberikan isyarat bahwa zaman sudah mendekati akhir, adapun tanda kiamat besar memberi isyarat bahwa kiamat sudah begitu dekat, seperti munculnya dajjal, turunnya nabi Isa, keluarnya ya’juj dan ma’juj, terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang yang bisa berbicara.
Lalu apakah tanda kiamat yang pertama kali muncul?
Diutusnya Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasalam
Nabi muhammad merupakah “Khatimul Anbiya'” (Penutup Para Nabi), tidak akan adalagi nabi yang akan diutus kepada umat manusia sepeninggalnya. Dengan diutusnya nabi yang terakhir maka ini merupakan awal dari tanda-tanda kiamat yang akan terus bermunculan sampai tibanya hari kiamat.
Dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam bersabda,
«بعثت أنا والساعة كهاتين، وأشار بأصبعيه السبابة والوسطى»
”Diutusnya aku dan hari kiamat (dekatnya) seperti dua jari ini, dan rasulullah mengisyaratkan dengan kedua jarinya yakni jari telunjuk dan jari tengah (HR Bukhari)
Hadist ini menunjukan bahwa dengan diutusnya rasulullah sebagai penutup para nabi merupakan tanda-tanda kiamat, karena beliau adalah nabi terakhir dan tidak ada nabi setelahnya. Kemudian rasulullah juga mengabarkan dekatnya hari kiamat dengan diutusnya sebagai rasul seperti dekatnya jari telunjuk dan jari tengah.
Imam al-Qurtubi ketika mengomentari hadist diatas berkata,
وهو يتحدث عن أشراط الساعة أولها النبي صلى الله عليه وسلم، لأنه نبي آخر الزمان وقد بعث وليس بينه وبين القيامة نبي
“Rasulullah mengabarkan tentang tanda-tanda kiamat dan tanda awalnya adalah dengan diutusnya sebagai nabi, karena ia adalah nabi akhir zaman, dan antara diutusnya sebagai nabi dan hari kiamat tidak akan diutus lagi nabi yang lain.”
sumber : At-Tadzkiratu fi Ahwali al-Mauta wa Umuri al-Akhirati